Jumat

tips dan Cara Membeli RAM




Banyak orang yang tidak mengerti mengenai memory RAM high end. Beberapa
beranggapan bahwa memory yang mahal perfomanya lebih bagus dari pada
memory biasa. contohnya memory high end merek corsair, G-Skill
sering kali dipandang memiliki perfoma yang lebih bagus dibanding memory
biasa seperti Vgen, Corsair, Elixir, Avexir, dsb. Harga sepertinya
memberikan sugesti bahwa ram mahal tersebut punya perfoma yang lebih
baik.

Penjual selalu merekomendasikan ram-ram mahal
tersebut pada pengguna awam dengan alasan perfomanya lebih bagus.
Padahal hal tersebut tidak benar. Memory baik yang harganya mahal
maupun yang value dengan spesifikasi sama misalnya DDR3 PC16000 dan
settingan Timming yang sama, perfomanya sama. Pertanyaan lalu mengapa
harganya lebih mahal???

Ram High End ditujukan untuk pengguna overclocking atau untuk PC yang
dioverclock. Prosesor dan motherboard memiliki standart clock maksimal
untuk memory. Tindakan menaikkan clock tersebut disebut dengan
overclocking. Sebagai contoh prosesor AMD secara default atau bawaan
pabrik berjalan pada clock 200mhz dan memory maksimal pada clock
1333mhz. Anda mau menggunakan memory semahalan apapun bahkan clocknya
mencapai 2000mhz sekalipun tetap akan berjalan pada clock 1333mhz. ini
adalah setting bawaan pabrik bila anda memaksimalkan RAM anda maka anda
harus melalukan overclocking.



RAM High End vs RAM Value 



bila
bicara pada kondisi default alias bawaan pabrik maka tidak ada beda
perfoma. Keunggulan RAM High End akan terlihat pada saat sistem
dioverclock. RAM High End dapat berjalan pada clock yang lebih tinggi
dari dibanding memory value. Ram high end memang didesain untuk
overclocking sehingga perfoma baru kelihatan setelah sistem dioverclock.
Memory yang baik untuk overclock adalah memory yang mampu berjalan
pada clock tinggi dengan timming yang ketat. Setiap memory high end
memiliki karakter yang berbeda ada yang clock tinggi ada yang timming
(CL) ketat, dan ada yang memiliki kedua karakter tersebut. Jadi tidak
heran bila harga memory high end lebih mahal dari memory value.



Dual Channel = Dual Kit Memory ????

Hal ini juga sering ditanyakan. Banyak yang beranggapan bahwa agar
memory dapat berjalan dual channel maka harus menggunakan memory dual
kit. Memory Dual Kit memang dibuat untuk tujuan dual channel. Memory
dalam dual kit dibuat dalam waktu yang sama dan nomer seri yang
berurutan sehingga bisa dibilang identik dan perfoma keduanya keping
memory sama. Tapi harap diingat bahwa DUAL CHANNEL TIDAK SAMA DENGAN
DUAL KIT MEMORY!!!!

Mari merujuk pada pengertian dual channel memory. Teknologi dual
channel diciptakan untuk menaikkan bandwith memory. Cara yang dilakukan
adalah dengan menggabungkan jalur transfer data dari dua buah ram
menjadi 1 sehingga didapat perfoma yang lebih tinggi. Diibaratkan 2 buah
jembatan digabung jadi satu sehingg daya tampungnya menjadi lebih
banyak. Prinsip dual channel adalah seperti itu.

Agar memory dapat bekerja dual channel maka dibutuhkan 2 buah ram.
Idealny kedua keping ram memiliki spesifikasi clock yang sama. Bisa saja
tidak sama nantinya ram dengan clock yang lebih tinggi clock akan
mengikuti ram yang lebih rendah. Untuk mendapatkan perfoma dual channel
cukup menggunakan 2 buah ram sejenis tidak harus menggunakan dual kit
memory

Penggunakan dual kit lebih tepat untuk tujuan overclocking. Dengan
menggunakan dual channel kit maka maksimal clock yang didapatkan untuk
setiap keping memory saat dioverclock adalah sama sehingga tidak ada
yang pincang. Itulah gunanya menggunakan memory dual kit.



Heatspreader vs Non Heatspreader

Ketakutan
panas menurut saya adalah alasan mengapa banyak pengguna lebih memilih
memory dengan heatspreader. Memang benar fungsi HS adalah untuk
mengurangi panas memory yang berlebihan pada chip memory. Penggunaan HS
dipandang dapat memperpanjang umur memory. Pemahaman ini tidaklah
salah tetapi terkadang penggunaan yang tidak tepat.

Memory dengan HS lebih tepat dan wajib bagi pengguna PC Overclock,
sehingga tidak heran bila memory high end dijual dengan HS. Hal ini
digunakan untuk meredam panas memory yang terjadi saat memory
dioverclock. Namun apakah HS perlu untuk sistem default???

Menurut saya terlalu berlebihan sebuah PC biasa dengan settingan
standart menggunakan memory dengan HS. Memory dibuat dengan standart
pabrik. Ketika pabrik memberi label clock memory 1333mhz maka memory
tersebut dapat berjalan pada 1333 tanpa ada masalah. Tentu sudah pasti
lolos pengujian kualitas dari pabrik. Memory dengan kemampuan berjalan
pada 1333 akan bersuhu normal sehingga tidak perlu menggunakan pendingin
passive tambahan. Sekali lagi pabrik sudah memberi garansi memory
tersebut bisa berjalan normal di clock 1333mhz. Jadi tidak perlu memory
dengan HS bila PC pada kondisi default. Lagi pula hampir semua merek
menerapkan lifetime warranty sehingga tidak masalah menggunakan memory
non HS.

Bagaimana jika gosong???

Logika yang masuk akal, memory gosong karena kepanasan. Memory akan
panas bila berjalan pada clock diatas standartnya dan voltase memory
yang berlebihan. Dalam hal overclocking memang diperlukan penambahan
voltase pada memory agar memory dapat lebih stabil. Tindakan ini tentu
saja membuat memory kepanasan dan bisa berakibat gosong. Jadi memory
tidak akan mengalami gosong bila tidak dioverclock.



Kesimpulannya 

Bila anda tidak mengerti overclock atau komputer anda hanya ingin
berjalan dengan settingan pabrik maka cukup membeli memory value biasa.
Mengenai merek apa yang anda pilih pertimbangan yang diperlukan adalah
masalah kemudahan garansinya. Pilihlah memory yang mudah klaim garansi.
Sekali lagi memory high end hanya akan menunjukkan perfomanya ketika
sistem dioverclock bila semua pada settingan default, perfomanya akan
sama dengan memory value biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar